CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak44 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja telah memusnahkan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah kasus Ryoko usai, Sani memang balik ke sana. Namun ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah disingkirkan, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Bila tidak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya sebab sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas lembaga dan keluarga, Bambang Harjadi juga sudah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak nampak di tengah-tengah siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Meski penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pasti arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, serta terciprat di saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada di sampingnya, dan bercakap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR

Sesaat Sani tercenung. Lantas ia memutus untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek juga meluncur tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan lagi membuka sesi baru saat sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan libatkan JP. JP sendiri didapati udah distop secara tak hormat karena dapat dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam terus menyuguhkan perihal-perihal yang menusuk Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Mereka lagi ada pada satu warung kecil di teritori lusuh, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" sengit seseorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin menonton tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar kotor lihat selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta menyiram warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film dahsyat gak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menentang sewaktu dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah photo Sani di saat lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih berpikir jernih, ia wajar syak wasangka dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih paras Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka serta kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Gua pengen tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi jika saya bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun saya terlebih dulu yang gunakan ia. Gua kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ menghalau semuanya yang berada di atas meja, lalu mengusung badan Sani serta menempatkannya celentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Biasanya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai gak pakai busana ini. Mari, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terlintas momen-kejadian sama waktu masih menyusup, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember dan gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini ucapnya kamu pengen cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil mencapai kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara baik, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada dan paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Walau riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya masih tetap lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa tidak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata masyarakat, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri waktu mabok. Jadi ia juga tidak berpikiran jenis-jenis di saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama hal yang didakwakan penjuru dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang layak untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa bercakap atau berhubungan sang bapak, dia lekas menanggalkan baju lelaki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Setelah membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, serta terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir gunakan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, gak perduli resiko hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka lalu pindah status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya cukuplah lama, barangkali 20 menit, sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi , biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah seseorang pada mereka yang kelihatannya pimpinan gerombongan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih sehabis digempur penis bandot tua konsumen awalnya, serta dia memanglah tidak mau kembali menantang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR

Lututnya agak sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih waktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau kepunyaannya ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, dan usaha baiknya untuk memberikan kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat memberi servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu jika beberapa preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan cantiknya! Semisal Sani tahu bila Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada lantaran mesti melepaskan divanya jadi gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu sejalan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan lihat Sani celentang semaput gak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menempuh jabatan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, sampai kenggunannya tambah terpancar walaupun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, sampai hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi begitu anggun, dan mengakibatkan banyak lelaki yang menghendaki service dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakannya bikin konsumen setianya demikian menggemari dianya. Serta demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumennya tidak lagi ketahui jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi buat bikin beberapa tamunya terasa bagaikan lelaki bagus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun sebenarnya apabila bukan dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga 5 menit jadi beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang dicapai Sani mulai membuat orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Karena saat sebelum Sani tiba dirinya-lah diva di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya tak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang pengin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sebetulnya dia bisa mengira wanita yang mana dimaksud Mira, lantaran dia sendiri udah sekian kali merasakan kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung sewaktu tanpa dengan jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama