CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak44 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia sedang menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat gontai maka dia gak dapat menantang di saat digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh dengan ruangan investigasi. Dia telah beberapakali harus duduk di dalam ruangan semacam itu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum mengenali siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, sampai dia lantas mengaku bila dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang kebanyakan gak sabaran serta berani menentang saat ini memutuskan memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya pengin, kau lihat dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia selaku layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini istimewa, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang semakin lebih kuat ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku juga kerap ada seperti umumnya, memohon bagian darimu… dan kamu dapat antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya jadi tambah beberapa dari tempat yang lainnya, meski sesungguhnya tanpa kontribusimu juga ia sudah dipastikan akan menjadi diva di sana… Sebarkan informasi, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau pengin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau membinasakan dianya sendiri, sampai apabila waktunya telah tiba… dia bakal taat seluruhnya pada diriku… Tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan bikin Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira menyaksikan jika Margo menjadi pucat seusai terima telpon itu… dan Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, tapi hatinya sedikit bahagia lantaran dia dapat memengaruhi Margo buat merusak Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membuat Margo sangatlah takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah memberinya badannya kepada kamu menjadi bayaran untuk merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau dapat mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima daerahmu… silahkan siksa Sani, tiduri berusaha keras, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut serta menganiaya Sani untuk menumpahkan marahnya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun serta celana pendek, gak begitu mencermati Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tak ingin berbasa-basi. Juga sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam pertemanan. Yang dia ingin melakukan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, dan biarkan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara optimal.

"Sani… saya pengen minta bantuan tidak lama, saya ingin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, tetapi Mira meringkus lengannya serta menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira mengarah gang yang ia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tiada satu juga PSK yang cukup normal untuk menawarkan diri di dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap karena silau. Dan saat dia bisa mendapatkan kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lantas ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat menginginkan muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Sebelumnya Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Akan tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan model perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak bertanding ibarat seseorang polwan. Dia sekarang cuma berhadapan berdasar pada perasaan survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan jika pelacur yang paling menjadi perhatian ini mempunyai ketrampilan bertanding yang dapat bikin si perwira kagum. Tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak jika Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada mode bertandingnya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, sebabkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang berani menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengerang menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk berikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Tetapi sekarang dia harus memikir dirinya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Dan khususnya lubang cantik yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapat kepuasan mirip, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti jika saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang selalu berlakukan beberapa buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berwujud susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat waktu Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan dan pekikan mohon ampun Sani sekali-kali gak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan keberangan yang ditahannya sekian lama ini. Waktu lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menghunjamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena babatan sabuk yang berulang kali dari sana. Sani cuma dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya bikin si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cidera di badannya. Sani cuman menggeletar mencegah perih di saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai saat ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menjurus figur badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih bernafas meskipun cuman kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." ucapnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman untukmu," tuturnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget karena paparan matahari membuat Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan begitu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tapi dia tidak lagi sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa ada bisa mengerjakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang mengolah Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya lagi menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan air muka banyak kepercayaannya yang gak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang tidak lama pun ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figur yang lagi kembalikan pistol yang baru-baru ini mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Area udah ditangkap, seluruh teror udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas seperti hotel bintang lima. Perawat silih ganti menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cidera. Semua serta banyak dokter mengusahakan dengan seisi tenaga buat kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan melihat refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat juga yang gak dibetulkan, sampai beberapa bekas cidera di badannya anyar nampak jika menjadi perhatian dari begitu dekat. Lantas, dokter yang menjaganya tiba dan berbicara,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah bisa pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani menggunakan makanan rumah sakit dan minum obat yang diberi kepadanya. Dan entahlah kenapa dia terasa begitu letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini menjadi lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sekalian merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil benar-benar mengesankan.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa konsumen sekarang jadi milik dia, maka ia semakin dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor meskipun ia sekarang udah pensiun. Tidak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, lantaran semuanya kartu berada pada tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Memang tersebut hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menjalankan periode hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama