CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA, Hasrat-Bispak44 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati saya udah terasa cukup tambah enak, saya masih mau bermalas-malasan, serta melepaskan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini selalu terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku namun juga wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terlintas peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga kembali lagi ke kelasku, dan yang paling membuatku berbahagia yakni SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku biar lekas istirahat dan tidur karena dia ketahui saya kepayahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kepayahan sebab belajar sampai malam, bukan dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap melalui ini hari yang entahlah akan memberi warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal sewaktu kupakai jalan, sampai lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku tetap belum sembuh betul selesai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya telah istirahat semalam tanpa masalah, sampai saya telah tidur lebih mula sesudah terima SMS Andy lebih kurang jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya memilih untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar resah, memikirkan rekan temanku di sekolah tahu bila saya tidak kenakan celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA

Terkadang saya menyambat, sewaktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Juga sekarang saya baru rasakan kalaupun otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali mungkin.

Tapi perlahan-lahan saya memahami sebuah hal yang aneh, tidak tahu mengapa saya jadi nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi sudah kisruh gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan semua lembar baju yang hendak kukenakan dan handukku, saya mengamankan pintu biarpun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh bila saya harus mandi tanpa ada mengancing pintu kamar mandi, serta saya tidak ingin jika saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus berikan kesegaran. Sesudah tuntas, saya selekasnya keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma buat Andy… kalaupun nantinya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berbicara di bayang-bayang diriku dalam cermin, serta sekarang hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai menggunakan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada di tas sekolahku, menegaskan tidak ada yang ketinggalan serta tidak lupa saya masukkan hpku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat beres-beres performaku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar hpku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari smartphoneku, serta selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah tambah enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat serta tidak lelah.'

Waktu saya menyaksikan nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku segera menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat namun juga telah tak penat. Saya suka sekali sebab saya terasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh handphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai kelihatan rapi dan cantik megar, lalu saya berikan sedikit bedak di parasku.

Ini hari saya mau nampak lebih elok serta menarik didepan Andy, serta saya memulaskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari menyaksikani diriku di cermin meyakinkan tidak ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah ke pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta ucapkan terima kasih pada Sulikah. Seterusnya saya mengamankan pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada pada samping rack sepatu, serta saya menggunakan kaus kaki juga sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan bingung.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan takjub.

"Thanks ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku seperti berikut, meskipun bila lihat Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya impianku itu mustahil terjadi sekencang itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari kebanyakan, sebab tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin menjadi tampak tidak menarik buat Andy. Secara cepat saya mengakhiri sarapanku, serta selesai membersihkan tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Di situ saya memandang pak Bijakin tengah mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku saat itu juga hentikan kerjanya, serta dia menatapku seperti baru kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sekalian masih tetap menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengen pergi sekolah nih", saya berbicara pada pak Bijakin sekalian menunjuk lap masih yang ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia kerjakan itu sembari lagi menatapku. Saat saya memandang sekitar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito pun punya sikap sama, mereka lagi mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tak pernah review cewek cakep ya?!", saya berniat mendamprat dengan nada yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan muka terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijakin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih memasangkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tidak ingin!!", sadari apa yang bisa dilaksanakan oleh pak Bijakin, Wawan dan Suwito, saya berseru was-was dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula biar mereka dapat dengar jawabanku yang benar kuusahakan buat bikin mereka kian dongkol.

"Marilah non Eliza… Sesaat saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Intinya tak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berencana mengerling mengarah mereka, dengan style yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram memikirkan apa yang bisa berlangsung jika kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran didesak layani gairah birahi mereka terlebih dulu.

Sehabis seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun tidak lama, pada akhirnya mereka berserah pun serta kembali menambahkan tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sedang Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan sewaktu saya memandang mereka bertiga pura pura tidak tahu kalaupun mereka mesti memberikan pintu garasi dan pintu gerbang bagiku, saya tekan klakson mobilku sampai mereka terperanjat serta semua alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang terdekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi kemudian pula pintu gerbang, sedang Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, walau saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya marah padaku, tidak tahu secara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama-sama. 

Namun saya gak peduli, toh tiada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidak ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bisa mereka kerjakan padaku seusai seluruh yang kulakukan ini, jika kelak saya sungguh-sungguh mesti sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding seram memikirkan perbudakan semacam apa yang mesti kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka semuanya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengen memikir apa yang hendak terjadi dengan diriku kelak, karena di pikiranku sekarang cuma ada sebuah hal, yakni saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan istimewa cuman buat Andy. Saya mau Andy nyata-nyata tertarik padaku.

II. Keinginan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi saat saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat di saat saya lihat Andy anyar turun dari mobilnya. Serta sewaktu saya menyaksikan tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, dan saya suka sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA

Saya gak ingin mimpi cantikku ini lesap demikian saja, jadi saya lekas meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kelihatannya langsung mengenal jika ini merupakan adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta mengancing pintu, dan kami berdua sempat sama-sama pandang buat sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan jika parasnya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm…  barusan pagi… saya sudah sehat kok, pula sudah gak demikian lelah seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku kian terlengah waktu saya memandang muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy masih menunduk seperti tidak berani melihatku dan saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy masih menunduk tanpa ada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya puas kamu tidak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berucap dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap jika kelanjutan kalimat Andy barusan itu yaitu sanjungan dari Andy bila saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kata-kata Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah sangat percaya sekali jika Andy sukai padaku, dilihat dari sikapnya yang terus salah tingkah semacam ini dan ujaran Andy barusan memperlihatkan jika Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengacauk suka, namun Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini karena dia pula kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan sewaktu dia mengusung parasnya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah puas atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak percaya, namun saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan angan-angan yang cantik. Dan saya benar-benar berbahagia saat Andy terus mengambil langkah di sampingku, kendati Andy yang adakalanya melihat serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Seperti sama tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari beberapa siswa cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang serta suka, biarpun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Serta sekarang kami berdua duanya sama diam sembari lagi ambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya minta pamit pada Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun saat saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku dan menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus ambil langkah buat duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya pastilah dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA JELITA

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada momen spesial, disamping Jenny yang repot merayu dan menghinaku perihal Andy, pula Sherly yang turut jadi parah situasi pada waktu kami bergabung di kantin saat jam istirahat pertama dan, serta saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Dan bila umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuma dapat mengelit atau tersenyum malu, walau hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini telah mengeluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya hingga merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sembari menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly sesuai ini, tetapi saya menurut saja sewaktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama