CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY


CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY, Hasrat-Bispak44 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seseorang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur menjadi seseorang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama doian, akan tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh memikat, selanjutnya tiap-tiap hal demikian berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sekalian memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang cukup mungkin menyenangkan hati untukku yakni sejauh 17 cm, gendut dan berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah karena belumlah ada yang pas ujarnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi cadar dan gamis panjangnya, akan tetapi tambah ke sini saya mempunyai fantasi khusus yakni dapat cicipin badannya.


Saya memikir bagaimana tekniknya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya mendapat gagasan untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi minimal bisa lihat mukanya yang selalu tak ingin kalaupun dijepret, ini siang saya lalu lancarkan ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya menyaksikan dosen yang kumaksud sedang masturbasi memakai suatu dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia dilihat kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki hasrat besar pun ya" jawabku rileks, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu harus taatin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terekspos kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran benar-benar halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya buat melihat menyaksikan kontolku, tampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kepelikan bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya tidak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin geram karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki serta paha mulusnya


dia tidak memakai legging sewajarnya akhwat lain, dia cuman memakai cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia selalu menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu meminta..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, memandang dia memarahiku dengan keras

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH BOHAY

saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu ialah ponsel punyanya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa jika saya mempunyai suatu buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih juga memacu memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku biar saya menyudahi pecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya dan berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksakan jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung beroleh gadgetnya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberikan kepuasan untuknya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker mobile phonenya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah karena saya tidak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengenali telpon itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Ujarnya was-was, lantaran kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meskipun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu hasrat barusan, hijab panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan bajuku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapakah bila tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yaitu 4 hari sehabis momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai cadar panjang diikuti gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari merupakan sekian hari selesai saya alami bencana pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang cukup malam kurang lebih jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Karena udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen tidak bekerja kembali, jadi saya memilih untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu lebih kurang 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya hadir sebuah bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak perhatikan kalau bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, tetapi sebab saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama